Kata jujur memang sangat sederhana hanya terdiri dari lima huruf, akan tetapi dalam kata ini terkandung makna yang sangat dalam. Untuk melakukan jujur saat ini sulit dilakukan bagi orang-orang tertentu. Tindakan tidak jujur berarti melakukan kebohongan, dan sifat bohong merupakan salah satu sifat dari setan. Apabila kita tidak mau digolongkan dalam orang-orang yang mempunyai sifat-sifat seperti setan maka jauhilan kebohongan dan lakukan kejujuran.
Melakukan kejujuran atau bertingkah jujur membuat kita tak terbebani oleh masalah yang menghimpit hati dan raga kita, tapi kadang kala berbuat jujur akan mengundang resiko yang pahit dirasakan, kita bisa dicampakan, dimusuhi, dibenci, dicaci dan dikucilkan. Jadi berkata jujur tidak semuanya mendapat pujian, hadiah, sanjungan dll. Dan ada pula apabila kita jujur maka akan dapat membuat hancur suatu tatanan yang sudah terbina dengan baik, misalnya berkata jujur pada seorang istri bahwa kita sudah melakukan selingkuh dengan teman kantor. Juga ada resiko yang berat bila kita jujur kepada sahabat karib kita, apabila kita berkata jujur padanya bahwa orang yang terjelek pada poling yang dilakukan oleh hati nurani kita itu dan pemenangnya adalah teman karib tersebut.
Untuk menyampaikan kejujuran ada trik-trik tertentu supaya mengemukakan sesuatu yang sifatnya jujur tidak menimbulkan masalah pada diri kita.
Bila kita terbiasa dengan kejujuran maka hati dan jiwa kita akan terlatih untuk selalu mengarah kepada perbuatan yang benar, walaupun dalam penyampaiannya harus menggunakan momen-momen yang tepat, situasi dan bahasa yang tepat pula.
Bila kita terbiasa dengan kejujuran maka hati dan jiwa kita akan terlatih untuk selalu mengarah kepada perbuatan yang benar, walaupun dalam penyampaiannya harus menggunakan momen-momen yang tepat, situasi dan bahasa yang tepat pula.